Kamis, 19 Mei 2016

Pengertian Bahan Alat Tangkap Ikan

PENDAHULUAN

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu memilih bahan dan alat yang sesuai untuk pembuatan alat tangkap ikan.

KOMPETENSI

Sesudah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1.    Menjelaskan pengertian bahan dan alat penangkapan ikan;
2.   Menyebutkan alat pokok, alat tambahan dan alat bantu penangkapan ikan;
3.   Mengklasifikasikan alat tangkap ikan berdasarkan kedalaman perairan dan aktifitas penangkapan.

Pengertian Bahan Alat Tangkap Ikan

Menurut Murdiyanto (1985) dalam Katiandagho (2001), bahwa bahan dan alat tangkap ikan yaitu segala bahan yang turut serta menjadi satu kesatuan membentuk alat penangkap ikan secara lengkap sehingga siap digunakan dalam operasi penangkapan ikan.
Dalam memilih bahan untuk membuat suatu alat penangkap ikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya berikut ini :
1.    Murah,
2.   Mudah memperolehnya,
3.   Sifat-sifatnya cocok,
4.   Mudah membuatnya.

Identifikasi Bahan Alat Penangkap Ikan

Suatu alat penanangkapan ikan dibangun oleh beberapa bagian alat yang berbeda, namun bila diperhatikan ada pula bagian alat yang secara umum terdapat pada hampir semua alat penangkap ikan dan mempunyai fungsi yang sama. Pada alat tangkap ikan yang berbahan dasar jaring misalnya terdapat bahan dan alat yang umum ditemui seperti  pelampung; pemberat; benang jaring dan tali temali. Bahan dan alat tersebut masing-masing mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan penamaanya. Bahan dan alat tersebut ada yang digunakan namun adapula yang tidak menggunakan, seperti misalnya pada jaring insang hanyut permukaan (soma landra) yang tidak menggunakan pemberat.
Jaring Insang Hanyut Permukaan (soma landra)

Pelampung pada pukat cincin

Basket dan pelampung tanda pada rawai (KM. Bobara Aertembaga Bitung)

Pemberat batu pada rawai (KM. Bobara Aertembaga Bitung)

Pemberat pada pukat cincin
Benang jaring
Tali temali
Jaman dahulu bahan pelampung terdiri dari kayu, gabus, bambu, bola gelas dan bola besi. Sekarang pelampung terbuat dari bahan damar yang di bentuk untuk bermacam-macam penggunaanya. Pada umumnya pelampung buatan berbentuk slinder, bulat dan bujur telur. Pelampung tanda yang diberi bendera, pelampung radio, pelampung yang diberi lampu, tong kayu.
Bahan yang digunakan sebagai pemberat terdiri dari timah hitam, besi, porselin, batu dan semen. Bentuknya bermacam-macam yakni silinder, seperti drum, bulat, seperti perahu.
Bahan benang jaring yang disiapkan untuk pembuatan alat tangkap terdiri dari 2 tipe yaitu:
1.    Benang jaring bersimpul.
2.   Benang jaring tanpa simpul.
Penggunaan jaring tanpa simpul untuk pembuatan alat tangkap ikan relatif jarang digunakan, selain susah memperolehnya juga apabila terjadi kerusakan sangat sulit untuk memperbaikinya.
Tali temali dinyatakan dengan panjang dan diberikan definisi pada akhir penggunaan tali misalnya :
tali ris atas, yaitu tali yang digunakan untuk menggantungkan badan jaring bagian atas.
tali ris bawah, yaitu tali yang digunakan untuk menggantungkan badan jaring bagian bawah.
tali pelampung, yaitu tali yang digunakan untuk menempatkan pelampung.
tali pemberat, yaitu tali yang digunakan untuk menempatkan atau mengikatkan pemberat.
tali jangkar, yaitu tali yang dipakai untuk mengikatkan jangkar.
tali samping, yaitu tali yang dipasang pada kedua sisi badan jaring dan berfungsi sebagai pembatas dan penguat jaring.
tali cincin dan tali tarik, yaitu tali yang dipakai untuk menempatkan cincin dan berfungsi pula sebagai tali tarik seperti pada alat tangkap pukat cincin.

Alat Pokok, Alat Bantu Dan Alat Tambahan

Alat penangkapan ikan dapat diklasifikasikan  ke dalam tiga bagian, yaitu:

1. Alat pokok

Alat pokok adalah alat penangkapan ikan yang secara langsung berhubungan dengan tertangkapnya ikan, seperti jaring, pancing, sero dll.

2. Alat bantu penangkapan

Alat bantu penangkapan meliputi peralatan atau cara yang dipakai oleh nelayan untuk menarik, menggiring sekaligus mengumpulkan ikan pada suatu daerah penangkapan, sehingga memungkinkan untuk pengoperasian alat penangkapan.
Alat bantu penangkapan terdiri dari 3 tipe, yaitu:
1. Alat yang dapat mempengaruhi ikan sehingga terkumpul pada suatu daerah penangkapan, misalnya cahaya lampu.
2. Alat yang dapat menggiring ikan ke arah alat pokok, seperti “katsurahara” atau tali yang dipakai untuk menggiring ikan pada  alat tangkap jala buang/lempar, “tali sere” yang digunakan untuk menggiring ikan pada alat tangkap soma dario.
Tali sere pada soma talang (Kec, Tatoareng)
3. Alat yang dapat mengumpulkan ikan sehingga memudahkan untuk pengoperasian alat penangkapan seperti rumpon yang digunakan untuk mengumpulkan ikan yang dapat dimanfaatkan oleh alat tangkap pukat cincin atau pancing dan lampu yang biasa digunakan untuk menangkap ikan pada malam hari.
Rumpon ditunggui (Perairan Kendahe)
Rumpon tidak ditunggui (Perairan Kuma)

3. Alat Tambahan Penangkapan
Alat tambahan penangkapan meliputi perlengkapan atau desain yang dipakai secara tidak langsung menambah efisiensi operasi penangkapan yang digunakan. Contohnya: winch, puretic power block, netzonde untuk alat tangkap pukat cincin; line hauler untuk alat tangkap rawai dan lain sebagainya.
Winch sederhana pada soma pajeko Burung Kuning Tidore

Power block (Pathemang Raya Bitung)

Power block (KM. Bobara Aertembaga Bitung)

PUSTAKA
Ardidja, S.,2007. Alat Penangkap Ikan. Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan. Jakarta. 107 hal.
Katiandagho,E.M.,2001. Bahan dan Alat Penangkap Ikan. Proyek Penulisan Bahan Ajar. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan UNSRAT. Pusat Pembinaan Peningkatan Aktivitas Instruksional (P3AI) Unsrat Manado (tidak dipublikasikan) 146 hal.





2 komentar: